Search
  • JELAJAH
    • Trending
    • News
    • Pemkot Magelang
    • Pendidikan
    • Literasiku
    • Kesehatan
    • PMI
    • Resolusi 2020
    • Baity Jannaty
Menu
  • JELAJAH
    • Trending
    • News
    • Pemkot Magelang
    • Pendidikan
    • Literasiku
    • Kesehatan
    • PMI
    • Resolusi 2020
    • Baity Jannaty
Buat Cerita
Buat Cerita

Setelah Drone Diterbangkan, Terdeteksi Jarak Luncur Awan Panas Gunung Merapi, Ini Fakta-faktanya

Sholahuddin al-Ahmed by Sholahuddin al-Ahmed
Januari 31, 2021
in News, Trending
0
Setelah Drone  Diterbangkan, Terdeteksi Jarak Luncur Awan Panas Gunung Merapi, Ini Fakta-faktanya
91
SHARES
203
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Magelang Mnews.id – Balai Penyeledikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menerbangkan drone guna melihat detail berapa jarak luncuran awan panas Gunung Merapi.

Dalam sepekan terakhir awan panas Gunung Merapi meluncur ke arah barat daya Kali Boyong dan Kali Krasak. Tak hanya membakar vegetasi tapi juga pepohonan di hulu kali tersebut. Dan faktanya jarak luncur awan panas Merapi ternyata mencapai 3,5 km.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, pihaknya mencoba melakukan validasi jarak luncur awan panas yang sebenarnya terjadi di lapangan. Selama ini menggunakan dasar amplitudo dan durasi waktu sering dengan kecepatan rata rata awan panas.

Visualisasi langsung di lapangan, lanjut dia, dibutuhkan untuk mendapatkan perkiraan jarak luncur. Karena itu diterbangkanlah drone di kawasan lintasan awan panas di hulu Kali Boyong dan Krasak.

“Hasil foto udara menunjukkan jarak luncur awan panas pada 27 Januari 2021 mencapai 3,5 km untuk jarak miring atau 3,2 km jika dihitung jarak horizontal,” katanya kepada wartawan di Yogyakarta Jumat (29/1/2021).

Ia menjelaskan, jarak luncur awan panas guguran masih dalam rekomendasi jarak bahaya yang telah ditetapkan, yaitu pada jarak maksimum 5 km dari puncak Gunung Merapi.

Saat ini awan panas masih berpotensi terjadi di Gunung api teraktif di Indonesia tersebut.

“Daerah yang berpotensi bahaya awan panas guguran dan guguran lava adalah alur Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km,” katanya.

Hanik menambahkan, melihat kondisi Gunung Merapi, erupsi eksplosif juga masih mungkin terjadi. Potensi bahaya erupsi eksplosif ini berupa lontaran material vulkanik dalam radius 3 km dari puncak.

Karena itu, masyarakat diimbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya tersebut mengingat awan panas guguran dan lahar hujan dapat terjadi sewaktu-waktu.

“BPPTKG terus melakukan pemantauan aktivitas Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera kami tinjau kembali,” tuturnya.

Tags: erupsi merapi 2021
Previous Post

Kopi Keliling Ala Wiwin Cara Menyelamatkan Usaha di Tengah Pandemi Covid-19

Next Post

Mnews Bikin Inkubasi Bisnis Pariwisata Bersama Komunitas Milenial Desa Karangrejo Borobudur

Next Post
5 Misteri Dibalik Keindahan Punthuk Setumbu

Mnews Bikin Inkubasi Bisnis Pariwisata Bersama Komunitas Milenial Desa Karangrejo Borobudur

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • About Us
  • Contact
  • Career
  • Privacy
  • Pedoman Media Siber
Menu
  • About Us
  • Contact
  • Career
  • Privacy
  • Pedoman Media Siber

2019-2024 © PT Mnews Media Startup Digital

 Tentang

Selengkapnya

Mnews.id hadir dengan visi Jurnalisme Positif sebagai ikhitiar untuk memberikan pengaruh positif dalam kehidupan homo digitalis, sehingga berdampak pula pada kehidupan sosial, ekonomi masyarakat

WA : 082135179993 |  Info@mnews.id
Messenger : m.me/mnewsjurnalismepositif

Home

Jelajah

Ruang

Profil

News
Trending
Showbiz
Pendidikan
Berdesa
Whizkul
Literasiku
Kesehatan
Cerita Pemilu
Hasil Polling