Literasiku

Siswa di Rumah, Mahasiswa Kelas Konsentrasi Seni PGSD Universitas Muhammadiyah Magelang Belajar Mekap Siswa SD

By Ahmad Saifullah

August 02, 2020

 

Normal 0

false false false

IN X-NONE X-NONE

Kebudayaan menjadi kekayaan yang perlu untuk dijaga dan dilestarikan. Menanggapi hal ini, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Magelang memberikan mata kuliah Konsentrasi Seni yaitu Pengembangan Pembelajaran Seni Musik SD, Pengembangan Pembelajaran Seni Rupa dan Budaya, dan Pengembangan Pembelajaran Seni Tari SD. Mahasiswa yang mengampu mata kuliah Konsentrasi Seni yaitu mahasiswa semester 6.

“Mahasiswa PGSD dituntut untuk menjadi guru di sekolah dasar. Dari situ, yang namanya guru itu digugu lan ditiru (bahasa Jawa yang artinya orang yang dipercaya dan diikuti)” ujar Dosen Pengampu mata kuliah Pengembangan Pembelajaran Seni Tari SD, Nur Wulan Yulianing, S.Pd.

Sejak merebaknya Corona Virus Disease (Covid-19), proses belajar mengajar di sekolah dihentikan dan diganti belajar dari rumah. Hal ini sesuai dengan surat Edaran Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) Dr. Suliswiyadi, M.Ag Nomor: 089/II.3.AU/A2020 mengenai Perpanjangan Kuliah Daring dan Bekerja Dari Rumah. Surat edaran ini ditujukan kepada seluruh sivitas akademika UNIMMA, mulai dari Dekan, Ka. BPM, Ka. Lembaga dan Ka. SPI, Ka.Biro, Ka. PDSI, Ka. PPUB, Kaprodi, Ka. UPT, beserta seluruh unit kerja selingkungan UNIMMA.

Surat edaran tersebut berdasarkan pada Surat Keputusan Jawa Tengah Nomor 360/3 tahun 2020 tanggal 27 Maret 2020 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Corona Virus Disease (Covid-19) di Provinsi  Jawa Tengah, Surat Rektor Nomor 114/BSDM/II.3.AU/D/2020 tentang Revisi Pemberitahuan Terkait Wabah Covid-19, dan Surat Rektor Nomor 114/BSDM/II.3.AU/D/2020 tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).

Pembelajaran di rumah tidak hanya dilakukan di perguruan tinggi saja, semua jenjang pendidikan dilakukan di rumah. Oleh karena itu, Ibu Nur Wulan Yulianing, S.Pd. memberikan pembelajaran ­ kepada mahasiswa untuk mekap tari sederhana dengan siswa sekolah dasar di rumah. Pembelajaran mekap ini, dilakukan oleh Ibu Wulan melalui live instagram yang kemudian mahasiswa menirukan sesuai contoh dari Ibu Wulan.

“Mekap merupakan salah satu dari pendidikan seni budaya siswa sekolah dasar. Mekap ini tidak hanya tentang adat istiadat, seni tari, atau kebiasaan melainkan semua itu berbau dengan nusantara” tuturnya.

Selain mekap, mahasiswa juga diajarkan cara memasang konde dan membuat blangkon. Wanita diajarkan cara memasang konde dan laki-laki diajarkan untuk membuat blangkon dari slayer bercorak batik jawa. Oleh karena itu, mahasiswa PGSD pun tidak hanya belajar dari akademik saja, melainkan juga belajar non akademik.

Hasil Mekap Laki-laki

Hasil Mekap Perempuan

 

Setelah selesai mekap, siswa mendapatkan hadiah dari mahasiswa yang telah memekapnya, sehingga siswa menjadi senang dan tertarik untuk dimekapin lagi.

Manfaat dari kegiatan mekap ini agar mahasiswa mampu mengembangkan bakatnya kemudian dilanjut menjadi sumber penghasilan tambahan dan agar kelak mampu menjadi guru kreatif sehingga tidak perlu menyewa perias dari luar.

“Pendidikan mekap ini ditujukan untuk mahasiswa sebagai calon guru, karena pemerintah akan selalu mengadakan perlombaan yang bertaraf nasional. Disitu semuanya berbau dengan seni yang bernama Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLSSN). Hubungan mekap dengan FLSSN yaitu agar skill mahasiswa ketika kelak menjadi guru mampu membuat tarian, musik, dan tata teknik kostum, serta mekap yang sangat berpengaruh dalam penilaian. Oleh karena itu, ketika ada sekolah membutuhkan tenaga mekap peserta didiknya yang ikut lomba atau pentas seni, maka mahasiswa sebagai calon guru itu pun sudah bisa. Pendidikan mekap ini juga dapat dibuat komersial, maksudnya ialah ketika sekolah lain atau masyarakat sudah mengerti bahwa mahasiswa itu memiliki keahlian mekap, pasti akan dicari untuk membantu mekap yang pastinya nanti mendapatkan upah,” paparnya.

Banyak mahasiswa yang berbakat dari pembelajaran mekap ini, sehingga semoga kelak dapat menjadikan mahasiswa kreatif dan berpengalaman sesuai yang diharapkan oleh Ibu Nur Wulan Yulianing.

/* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:”Table Normal”; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:””; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:”Calibri”,”sans-serif”; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:”Times New Roman”; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-fareast-language:EN-US;}