Magelang Mnews.id – Mungkin saja mereka sudah terbiasa melihat fenomena erupsi ya gaes sehingga siswa di lereng merapi tetap enjoy mengikuti proses pembelajaran di kelas di saat Gunung Merapi mengalami erupsi dengan letusan eksplosif, Kamis 13/2 pukul 05.16.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Letusan eksplosif Gunung Merapi terpantau di seismograf dengan amplitudo 75 mm dan durasi 150 detik. Teramati kolom asap letusan setinggi 2 km, yang mengarah ke barat laut.
Hujan abu dilaporkan terjadi di sekitar Gunung Merapi dalam radius 10 kilometer terutama di sektor Selatan seperti wilayah Desa Hargobinangun, Glagaharjo, dan Kepuharjo,
Di kawasan bagian barat atau lereng sisi Magelang masih aman dari hujan abu sehingga anak-anak tetap enjoy belajar di kelas. Meski fenomena letusan tampak jelas dari sisi lereng barat daya awan panas menyemburat membumbung tinggi di puncak Gunung Merapi.
Justru fenomena itu masih dianggap sebagai sesuatu yang indah bukan menakutkan lagi. Warga Magelang di lereng Merapi beraktivitas seperti biasa pagi itu, ada yang pergi ke ladang, sawah dan pasar. Para siswa juga masuk sekolah dan tak seperti tampak erupsi itu menakutkan ya gaes.
Meski demikian warga tetap mematuhi himbauan dari BPPTKG untuk tidak beraktivitas dalam radius 3 Km dari puncak dan berada di daerah aliran sungai yang berhulu di Merapi. Untuk memberikan dukungan pada anak-anak yang masuk sekolah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Aziz Amin Mujahidin, S.Pd, M.Pd mengunjungi daerah Kecamatan Dukun yang berjarak sekitar 7 Km dari puncak.
Kadisdikbud mengunjungi SD Krinjing 1 dan 2 yang jaraknya dengan puncak Merapi sekitar 6 Km atau desa teratas dengan Gunung Merapi di Kecamatan Dukun. Disela-sela kunjungannya itu juga menyempatkan diri berkunjung ke Pos Pemantauan Gunung Merapi Babadan yang jaraknya dengan desa Krinjing hanya sekitar 1 Km. Selain itu juga mengunjungi SMPN 2 Dukun.
”Kedatangan kami sekolah-sekolah lereng Merapi memberikan suport pada anak-anak agar tetap semangat mengikuti proses pembalajaran di sekolah, tapi tetap waspada terhadap perkembangan dari Gunung Merapi,”kata Aziz.
Pihaknya juga meminta kepada kepala sekolah untuk terus berkoordinasi dengan Disdikbud terkait dengan proses pembalajaran dan kondisi merapi aktivitas terkini Gunung Merapi.
Kunjungan Disdikbud yang dilakukan secara mendadak ini membuat para guru kaget dan tidak menyangka atas kedatangan pejabat dilingkungan Pemkab Magelang. Salah seorang TU di SMPN 2 Dukun, Ani Suratingingsih kepada Mnews.id menceritakan anak-anak mengaku senang mendapat suport dari Disdikbud.
”Ini bentuk perhatian yang sangat luar biasa, anak-anak di lereng gunung di didatangi pejabat,”katanya.