Magelang Mnews.id – Perekonomian mikro maupun makro di Kabupaten Magelang, melemah, akibat pandemi Covid-19 selama 2020-2021. Dampak luar bisa juga terjadi pada aspek kesehatan dan sosial masyarakat.
Atas dasar itu, Pemkab Magelang memiliki komitmen yang besar untuk mewujudkan masyarakat sejahtera melalui pemerataan infrastruktur dan pengembangan ekonomi. Infrastruktur publik dianggap dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi.
“Melalui peningkatan aktivitas perekonomian masyarakat atau untuk menarik investasi untuk meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat,” kata Bupati Zaenal Arifin, pada rapat paripurna DPRD, secara virtual, Senin (22/11/2021).
Dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua DPRD, Soeharno, dia menyampaikan Nota RAPBD 2022. Yang diunggulkan tahun depan antara lain bidang pendidikan, kesehatan, sarana prasarana (infrastruktur) publik, dan penanggulangan kemiskinan.
Prioritasnya, pengembangan sektor pertanian, sektor pariwisata, serta bidang usaha kecil dan menengah.
Pada kesempatan itu, Bupati menyampaikan tiga raperda lainnya. Yakni, tentang perumahan dan kawasan pemukiman. Kemudian, perubahan Perda Nomor 3/2016 mengenai penyelenggaraan lalu lintas angkutan jalan. Lantas, tentang retribusi perizinan tertentu.
Ia mengemukakan, anggaran pendapatan direncanakan Rp 2.516.430.257.413 . Tetapi untuk belanja daerah dianggarkan Rp 2.672.352.432.728. Sehingga terjadi defisit Rp 155.922.175.315.
Defisit tersebut, dapat ditutup dengan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran 2021 Rp 180.922.175.315 dipotong untuk pembentukan dana cadangan Rp 25 miliar.