
Magelang MNews.id – Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) memberikan pendampingan warga Desa Growong, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, dalam mengembangkan bisnis tanaman herbal.
“Kami membantu masyarakat untuk merintis Desa Wisata Berbasis Herbal,” kata Retno Rusdjijati dari Fakultas Teknik, anggota Tim Unimma yang memberikan pendampingan di Desa Growong.
Tim itu diketuai Oesman Raliby dari Fakultas Teknik. dengan anggota Retno Rusdjijati, Diesyana Ajeng P (Fakultas Ekonomi), dan Imron Wahyu H (Fakultas Ilmu Kesehatan).
Pendampingan dilaksanakan selama tiga tahun sejak 2017, berupa penguatan kelembagaan kelompok tani melalui pengajuan badan hukum.
Kemudian diversifikasi olahan produk tanaman herbal berupa produk-produk perawatan tubuh, pelatihan pengolahan aneka umbi-umbian, peningkatan kualitas sumberdaya manusia melalui pelatihan keterampilan memijat kepada para ibu.

Masyarakat Growong membudidayakan tanaman herbal sejak 2013 setelah memperoleh pendampingan dari BPPK Tempuran.
BPPK (Balai Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan) memberi motivasi untuk budidaya tanaman obat, empon-empon, atau herbal di bawah tegakan pohon-pohon di hutan yang lembab, dengan penyinaran yang kurang.
Antara lain tanaman rimpang seperti temulawak, kunyit, bengle, dan jahe. Tanaman yang dimanfaatkan daunnya meliputi kumis kucing, sambiloto, pegagan, daun ungu, salam, dan kemuning.

Sedangkan tanaman yang diambil kulitnya kayu manis, dan yang diambil bunganya yakni ciplukan. Ada juga yang dimanfaatkan akarnya, yaitu alang-alang dan sidagari, sedangkan kayu secang dimanfaatkan batangnya.
Kualitas herbal yang dihasilkan pada awalnya dianggap masih rendah dan kurang laku di pasaran. Sementara permintaan pasar terhadap produk herbal sebenarnya sangat besar.
Agribisnis herbal yang diusahakan masarakat dikelola oleh BUMDes Growong. Masyarakat makin bersemangat dan termotivasi untuk terus berbenah, untuk mewujudkan Desa Wisata Herbal.