Magelang Mnews.id – Kabupaten Magelang siap mendirikan Sekolah Rakyat (SR). Sedangkan Temanggung, Pati dan Kota Surakarta ditargetkan membuka Sekolah Rakyat mulai tahun ajaran 2025/2026.
“Ada beberapa gedung sekolah yang tidak lagi digunakan (untuk kegiatan belajar mengajar) karena (kebijakan) regrouping (panggabungan),” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang, Slamet Ahmad Husein, Jumat (14/03).
Untuk tepatnya lokasi gedung sekolah dimaksud harus sepersetujuan Bupati. “Sedang kami inventarisir, nanti kalau sudah siap datanya baru akan kami laporkan kepada Pak Bupati,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, rencana mendirikan Sekolah Rakyat sudah dua kali dirapatkan dengan Kementerian Sosial.
Dalam rapat pertama, Rabu (12/03), Husein mendampingi Bupati Grengseng Pamuji mengikuti rapat koordinasi pembentukan Sekolah Rakyat bersama Menteri Sosial Saifullah Yusuf di Kompleks Gubernuran, Semarang.
Rakor kedua dilaksanakan secara virtual Jumat (14/03). “Kami ikuti rakor bersama Pak Sekda dan Kepala Dinas Sosial,” katanya.
Seperti diketahui, Sekolah Rakyat merupakan kebijakan dari Presiden Prabowo Subiyanto yang dialokasikan untuk menampung anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin ekstrem.
Tujuannya untuk memuliakan keluarga miskin dan mengangkat wong cilik menuju Indonesia Emas 2045. Target sasarannya, agar pendidikan bisa menjangkau anak-anak dari keluarga miskin ekstrem di sekitar lokasi sekolah.
Dalam rencana awal ini, tiap kabupaten dan kota diharapkan minimal memiliki satu Sekolah Rakyat untuk memberikan pendidikan gratis dan berkualitas bagi keluarga miskin.
Sekolah Rakyat tersebut memiliki beberapa keistimewaan. Salah satunya adalah berbentuk boarding school untuk jenjang SD, SMP, dan SMA, yang semuanya dibiayai oleh pemerintah
Menteri Sosial menekankan pentingnya Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional yang akan menjadi pedoman dalam penyaluran bantuan dan pelaksanaan program pembangunan yang lebih terintegrasi dan efektif.