Magelang mnews.id – Viu Indonesia, sebuah perusahaan media International yang bergerak di wadah digital dan sudah beroperasi di 17 negara kini sambangi Magelang.
Bertempat di Griya Dahar Brambang Salam, Tempuran pada Jumat (8/1). Viu Indonesia mengadakan pelatihan dan produksi film pendek untuk anak-anak gen z usia 14 – 21 tahun.
Kegiatan yang dilaksanakan kurang lebih dua minggu ini bertujuan mengembangkan bakat lokal perfilman Magelang supaya dapat memproduksi film pendek berkualitas Internasional.
Penasaran bagaimana caranya…???. Kuy simak artikel yang satu ini :
1.Tumbuhkan Filmmaker Magelang

Myra Sunaryo, Senior Vice President Marketing Viu Indonesia menjelaskan bahwa pelatihan yang diadakan memiliki kurikulum khusus.
Kurikulum yang dimasukan dalam pelatihan tersebut adalah menumbuhkan optimisme filmmaker Magelang untuk menelorkan karya-karya dahsyat dan fenomenal.
Selain itu, kurikulum yang diberikan juga mengharuskan para filmmaker menggali kekayaan dan keunikan lokal Magelang dengan kearifan lokalnya serta alamnya, mereka anak-anak muda ini bisa menceritakan kepada dunia .
Lebih lanjut Myra menjelaskan bahwa Viu Indonesia sangat membuka kesempatan untuk film maker di Indonesia untuk bersama – sama memproduksi film yang mengangkat kearifan lokal dengan market pasar global. Karena ketika film itu masuk ke sistim viu Indonesia, maka dalam detik yang sama akan tayang di 17 negara.
2. Angkat Mitos Magelang ke Kancah Internasional

Dijelaskan oleh Myra Sunaryo bahwa mitos itu sebenarnya sebuah kepercayaan atau cerita secara turun temurun yang tidak ada dikumentasinya secara tertulis ataupun gambar, tanpa ada yang bisa membuktikan kebenarannya.
Setiap kota memiliki kekuatan di motosnya masing – masing, terutama di Magelang. Hal itulah kekuatan yang harus diangkat dalam sebuah film untuk dikenalkan ke dunia Internasional.
“Setelah mereka (filmmaker) mengenali mitos – mitos terebut, kami membantu mereka dalam mengerucutakan menjadi alur cerita. Kemudian kami pilih cerita yang paling kuat, dan dibimbing lagi supaya sesuai dengan standart film international”. Ujar Myra.
3. Fasilitasi Filmmaker Magelang

Ekonomi kreatif itu tumbuh dari anak-anak muda gen y dan z, ini sudah saatnya mereka yag tinggal di desa memiliki kesematan yang sama. Filmmaker tumbuh di desa-desa dan menjadi simpul ekonomi kreatif, konten kreator yang menggali kearifan lokal desa dan membawany mampu membawanya ke pemirsa global.
Magelang filmmakernya sedang tumbuh subur, berbagai konten mulai wisata hingga cerita-cerita keunikan masyarakatnya di eksplore. Viu sipa menjadi bagian dari ruang kreatifitas mereka untuk tumbuh dan berkembang secara global.
Selain itu, Viu Indonesia juga akan membantu para filmmaker Magelang dalam kegiatan produksi mulai dari pembuatan naskah, editing hingga finishing film.
4. Siapkan Beasiswa di IKJ

Viu Indonesia juga memberikan kesempatan bagi peserta pelatihan pacara calon talent perfilman untuk berkesempatan mendapatkan beasiswa di jurusan senimatografi IKJ (Institut kesenian Jakarta). Kuliah selama 5 tahun dan sekaligus mendapatkan kesempatan untuk bekerja paruh waktu di dunia perfilman.
Setelah lulus diharapkan kembali ke kotanya masing-masing untuk membangun usaha perfilman di daerahny masing-masing.