Search
  • JELAJAH
    • Trending
    • News
    • Pemkot Magelang
    • Pendidikan
    • Literasiku
    • Kesehatan
    • PMI
    • Resolusi 2020
    • Baity Jannaty
Menu
  • JELAJAH
    • Trending
    • News
    • Pemkot Magelang
    • Pendidikan
    • Literasiku
    • Kesehatan
    • PMI
    • Resolusi 2020
    • Baity Jannaty
Buat Cerita
Buat Cerita

Sepenggal Cerita dari Workshop Literasi

Noor Aini by Noor Aini
Desember 24, 2019
in Literasiku
0
workshop lliterasi
31
SHARES
68
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Undangan melalui WA dari Grup IRo saya terima dari bapak Mustaqim, terjawab yang menjadi keinginan saya. Tertera no. rekening Bank Mandiri, segera saya transfer, ternyata gagal, cari alternative lain transfer melalui ibu Heriyanti Kepala SMP MUGABRAJA, sahabat lama yang sama-sama di pesantren Robandian, berhasil dan tercatat sebagai peserta nomor 23 di list yang dibuat panitia melalui WA.

Persiapan diri dimulai, dari melingkari tanggal20-22 Desember 2019, kemudian menghubungi beberapa pihak dari mulai Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jateng, karena terkait dengan persiapan kepanitian Muspimwil yang akan diselenggarakan di Kabupaten Magelang,ke-2 kepada impinan Panting Ranting Aisyiyah terkait dengan jadwal pengajian, ke-3 kepada anak yang di Jogja. Koordinasi dilakukan disana-sini, Alhamdulillah clier semua.Komunikasi dengan anak saya, dia bilang: “oh lokasinya dekat rumah itu, Delisa dan Davin pernah diajak gurunya berenang disana”. Ok, kata saya, berarti tidak masalah, mudah dicari”

Rumah anak saya berada di komplek UII km 13, memang tidak terlalu jauh dengan hotel Persada, kira-kira 7-10 menit sudah sampai.Kami berangkat sekalian ajak 2 cucu, karena mereka ingin ikut. Kami berangkat, dari menyusur jalan depan rumah sampai kelokasi ternyata tidak mulus meskipun sudah membawa peta dari GMaps, sempat kelewat sedikit yang menyebabkan kami harus membalik arah.

Hampir sampai anak saya bilang, lewat sini tidak ada terikan retribusi Bu, karena ini lewat jalan yang sisi lain. Oh, lewat sini karena mau cari gratisan to! Jawab saya, anak saya berargumen ya gaklah, karena lewat jalan tadi jaraknya lebih pendek. Akhirnya sampailah kami ke hotel, sempat cari-cari tanya sana sini dan ketemulah lokasi ruang yang untuk Workshop. Saya langsung daftar ulang, ternyata sedang dirapikan persiapannya oleh panitia dan saya termasuk peserta yang datang paling awal. Sambil menunggu upacara pembukaan, masih ada waktu, kami bermain dengan cucu di anjungan bermain anak, waktu Jumatan tiba, anak dan cucu laki-laki saya berangkat Jumatan. Usai Jumatan menyelesaikan kamar hotel,masukkan tas, terus mencari rumah makan untuk maksi (makan siang)

Saat upacara pembukaan, saya malah terlambat, karena harus mencari rumah makan untuk maksi(makan siang) dahulu, ternyata harus turun lagi dari lokasi hotel, karena lokasi rumah makan yang kami cari berada dibawah arena. Sesampai saya diruangan ternyata beberapa nama yang ada dalam daftar list memang saya sudah mengenal mereka. Ada diantaranya, ketua panitia ustadz Mustaqim, bu Heriyanti yang Kepala SMP MUGABRAJA,dan beberapa nama yang sering muncul di grup WA IRo yang baru ketemu secara fisik. Hampir semua peserta saya belum mengenalnya. Saya bangga melihat peserta yang rata-rata guru muda Muhammadiyah. Merekalah yang akan melanjutkan estafeta perjuangan Muhammadiyah sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna Muhammadiyah, mengembangkan amal usaha pendidikan Muhammadiyah yang berkemajuan sebagaimana brand organisasi yang selalu didengungkan, Muhammadiyah sebagai organisasi yang berkemajuan.

Bagi saya, mengikuti Nasional Workshop penulisan kali ini merupakan yang ke-2 kalinya, karena waktu di Tawangmangu 2017 saya gagal sampai finish, hanya satu hari terus saya ke Malang, untuk mengikuti undangan pembukaan ACI HW(Athfal Competetion Indonesia Hisbul Wathon). Saya tidak boleh lagi gagal, harus dapat minimal satu buku, dan segera naik cetak kemudian menyusul buku ke-2, ke-3 dan seterusnya. Semoga saya dapat menebus kegagalan saya di workshop yang pertama.
Dari hari pertama, kedua dan hari ini terakhir hari ke -3, ada hal-hal baru yang saya peroleh untuk selalu memperbaiki diri dan terus belajar.

Kegagalan sebagai pelajaran yang sangat berharga bagi saya dan kesiapan diri memperbaiki kegagalan adalah suatu keharusan. Agar kedepannya, kepercayaan diri dapat terbangun kembali. Ada tahapan-tahapan yang semestinya dilakukan sesuai dengan prioritas kesalahan yang ingin disempurnakan.

Kaliurang, 22.12.2019           
Previous Post

Mahalnya Sebuah Kejujuran Era Sekarang

Next Post

Pengasah Otak Via Workshop Menulis

Next Post
mengasah otak melalui menulis

Pengasah Otak Via Workshop Menulis

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • About Us
  • Contact
  • Career
  • Privacy
  • Pedoman Media Siber
Menu
  • About Us
  • Contact
  • Career
  • Privacy
  • Pedoman Media Siber

2019-2024 © PT Mnews Media Startup Digital

 Tentang

Selengkapnya

Mnews.id hadir dengan visi Jurnalisme Positif sebagai ikhitiar untuk memberikan pengaruh positif dalam kehidupan homo digitalis, sehingga berdampak pula pada kehidupan sosial, ekonomi masyarakat

WA : 082135179993 |  Info@mnews.id
Messenger : m.me/mnewsjurnalismepositif

Home

Jelajah

Ruang

Profil

News
Trending
Showbiz
Pendidikan
Berdesa
Whizkul
Literasiku
Kesehatan
Cerita Pemilu
Hasil Polling