Search
  • JELAJAH
    • Trending
    • News
    • Pemkot Magelang
    • Pendidikan
    • Literasiku
    • Kesehatan
    • PMI
    • Resolusi 2020
    • Baity Jannaty
Menu
  • JELAJAH
    • Trending
    • News
    • Pemkot Magelang
    • Pendidikan
    • Literasiku
    • Kesehatan
    • PMI
    • Resolusi 2020
    • Baity Jannaty
Buat Cerita
Buat Cerita

#14 Ngaji Gus Yusuf: Menjenguk Orang Sakit Ada Lautan Keberkahan

Najih Suudi by Najih Suudi
April 27, 2021
in Baity Jannaty, News, Trending
0
#5 Ngaji Gus Yusuf: Jangan Ceroboh Asal Fatwa
120
SHARES
266
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Ramadhan 1442 H, Mnews.id menghadirkan transkip teks pengajian bersama Gus Yusuf (KH Muhammad Yusuf Chudlori Pengasuh Asrama Pendidikan Islam (API) Tegalrejo Magelang). Pengajian berlangsung online tiap hari melalui Gus Yusuf Channel mengkaji kitab Qomi’ al-Tughyan.

Cabang iman ke-61, mencintai ahli agama. Rasulullah bersabda,  “Barang siapa senang diselamatkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, hendaklah berupaya agar ketika mati dalam keadaan bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan Allah; dan suka berkunjung sebagaimana ia senang untuk dikunjungi.”

Sabda Rasulullah diriwayatkan dari Anas, “Perbanyaklah kenalan dengan orang mukmin; karena sesungguhnya setiap orang mukmin mempunyai syafaat (pertolongan) di sisi Allah pada hari kiamat.”

Rasulullah bersabda, “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam kecintaan dan kesayangan mereka adalah seperti tubuh; jika salah satu anggota tubuh mengaduh, maka anggota tubuh lainnya saling memanggil dengan sakit panas dan tidak dapat tidur.

Rasulullah saw bersabda, “membuat kesenangan di hati seorang mukmin adalah lebih baik pahalanya dari pada ibadah enampuluh tahun.”

Dalam suatu perjalanan Sayyidatina Aisyah singgah di tempat persinggahan dan menyiapkan makanan. Kemudian seorang pengemis datang, dan beliau berkata, “Berilah pengemis itu uang satu sen!” Sesudah itu ada seseorang yang naik kendaraan lewat; lalu Sayyidatina Aisyah ra berkata, “Ajaklah ia untuk ikut makan!” Beliau ditanya oleh para sahabat, “Tuan putri telah memberi pengemis yang miskin tadi uang satu sen dan mengundang orang yang kaya untuk ikut makan?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah Ta’ala telah menempatkan manusia pada tempat mereka masing-masing. Oleh karena itu kita harus menempatkan mereka pada tempat mereka yang layak. Pengemis yang miskin tadi sudah rela dengan pemberian uang sebanyak satu sen; tetapi buruk bagi kita untuk memberi orang yang keadaannya seperti orang kaya tadi dengan uang satu sen!”

Cabang iman ke-62, menjawab salam orang Muslim. Rasulullah bersabda, “Apabila seorang muslim memberi salam kepada orang muslim lain, kemudian orang yang diberi salam tersebut menjawab, maka para malaikat memintakan ampun kepada orang yang menjawab salam 70 (tujuh puluh) kali.”

Rasulullah bersabda, “sesungguhnya para malaikat merasa heran terhadap seorang muslim yang melewati orang muslim yang lain dan ia tidak mengucapkan salam kepadanya.”

Salam sunnah disampaikan sebelum berbicara dan disunnahkan berjabatan tangan pada waktu memberi salam. Rasulullah saw bersabda, “kesempurnaan salam di antara kamu sekalian adalah berjabatan tangan.”

Cabang iman ke 63, Mengunjungi orang sakit. Rasulullah bersabda, “Apabila seseorang mengunjungi orang sakit, maka ia menyeberangi lautan rahmat dan apabila ia duduk di dekat orang yang sakit, maka rahmat tersebut tetap pada dirinya.”

Rasulullah bersabda, “Apabila seseorang muslim mengunjungi saudaranya atau menziarahinya, maka Allah berfirman: “Telah berbuat bagus engkau dan bagus perjalananmu dan engkau akan menempati sebuah rumah di surga”.

Rasulullah bersabda, “Kesempurnaan mengunjungi orang yang sakit hendaklah kau letakkan tangannya pada dahinya atau pada tangannya sambil berkata, Bagaimana keadaannya?‛ Dan kesempurnaan salam kamu sekalian adalah berjabatan tangan.”

Cabang iman ke-64, Melakukan salat pada mayit muslim. Rasulullah bersabda, “Berjuang bersama setiap pemimpin wajib hukumnya, tak peduli apakah ia orang baik atau orang durhaka meskipun melakukan dosa-dosa besar. Salat bersama setiap imam yang muslim wajib hukumnya, tak peduli apakah ia orang baik atau orang durhaka meskipun melakukan dosa-dosa besar. Dan salat itu wajib atas kamu sekalian dan atas setiap muslim yang mati, tak peduli apakah ia orang baik atau orang durhaka meskipun melakukan dosa-dosa besar.”

Maksud hadits di atas adalah bahwa berjuang, salat berjamaah, dan salat janazah adalah fardlu ki-fayah. Disunnahkan agar jumlah orang yang melakukan salat janazah sebanyak 100 (seratus) orang, berdasarkan sabda Nabi Muhammad, “Barang siapa yang jenazahnya disalatkan oleh 100 orang muslimin, niscaya diampunkan baginya dosa-dosanya”. Syeikh al-Azizi menukil pendapat Syeikh al-Manawi, bahwa yang nampak dari hadits di atas ada-lah dosa-dosa mayit tersebut diampunkan, sampai dengan dosa-dosa besar.

Tags: ngaji gus yusuf
Previous Post

Al-Qur’an Jangan Hanya Dibaca Tapi Dipahami makna dan Pesan-pesannya untuk Dilaksanakan

Next Post

#01 Siapa Agus Sunyoto ? Penulis Buku Suluk Syaikh Siti Jenar ”Ajaran dan Perjuangan”

Next Post
#01 Siapa Agus Sunyoto ? Penulis Buku Suluk Syaikh Siti Jenar ”Ajaran dan Perjuangan”

#01 Siapa Agus Sunyoto ? Penulis Buku Suluk Syaikh Siti Jenar ''Ajaran dan Perjuangan''

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • About Us
  • Contact
  • Career
  • Privacy
  • Pedoman Media Siber
Menu
  • About Us
  • Contact
  • Career
  • Privacy
  • Pedoman Media Siber

2019-2024 © PT Mnews Media Startup Digital

 Tentang

Selengkapnya

Mnews.id hadir dengan visi Jurnalisme Positif sebagai ikhitiar untuk memberikan pengaruh positif dalam kehidupan homo digitalis, sehingga berdampak pula pada kehidupan sosial, ekonomi masyarakat

WA : 082135179993 |  Info@mnews.id
Messenger : m.me/mnewsjurnalismepositif

Home

Jelajah

Ruang

Profil

News
Trending
Showbiz
Pendidikan
Berdesa
Whizkul
Literasiku
Kesehatan
Cerita Pemilu
Hasil Polling