Magelang Mnews.id – Kasus stunting di wilayah Windusari, Kabupaten Magelang, tinggi. Dinas Kesehatan dan Puskesmas mengajak lintas sektoral mengedukasi masayarakat untuk menangani dan mencegah terjadinya kasus stunting baru,
“Untuk itu para kader kesehatan diberikan pelatihan tentang cara mengukur berat dan tinggi badan balita. Tujuannya untuk mengakuratkan data,” kata Drg Rury S dari Puskesmas Windusari.
Dalam penguatan intervensi stunting, di Kantor Kecamatan Windusari, Senin (7/9/2020), dijelaskan program inovasi berupa Gelang Anting (Gerakan Penanggulangan Anak Stunting), serta program Gardu Widuri (Gerakan Terpadu Windusari Peduli Ibu Risti).
“Edukasi kepada masyarakat sangat penting, untuk mencegah terjadinya stunting baru, dengan pengasuhan maksimal, asupan gizi tepat seperti tercukupinya protein hewani, yakni asupan daging dan telur,” tutur Diana Nursidah SST MM, dari Dinkes.
Selain itu pelaksanaan program Konvergensi melalui Puskesmas dan perubahan perilaku dalam penanganan stunting yang terus bersama-sama dilakukan
Menurut dia, secara umum penyebab stunting faktor budaya, fasilitas kesehatan, kebersihan lingkungan dan penyediaan air bersih. Selain itu faktor pertanian dan penyediaan pangan, situasi politik dan ekonomi, serta sistem pendidikan.
Camat Windusari, Subiyanto SSos, mengatakan stunting lebih banyak disebabkan kurangnya asupan gizi anak pada 1000 hari pertama kehidupannya. Karena kurangnya pemahaman orang tua terhadap kesehatan anak pada masa tumbuh kembangnya.
Hal itu disebabkan rendahnya pendidikan orang tuanya, bisa juga akibat pernikahan dini, kurangnya pemahaman pengasuhan, pelayanan kesehatan, hingga terjadinya stunting pada anak.
“Hal ini merupakan mata rantai yang harus diputus,” tandasnya.