Magelang Mnews.id – Dinas Sosial PPKBPPPA (Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Kabupaten Magelang, bekerja sama dengan Yayasan Samin (Sekretariat Anak Merdeka Indonesia) Yogyakarta, menyelenggarakan sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas relawan SAPA DRPPA (Sahabat Perempuan dan Peduli Anak – Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak) di Kecamatan Salaman dan Kajoran 28-29 Agustus 2024.
Program sosialisasi di gagas langsung oleh pemerintah kabupaten ini dirancang untuk memastikan bahwa para relawan memiliki pemahaman yang mendalam tentang peran mereka dalam merespon situasi-situasi yang melibatkan perempuan dan anak, serta memberikan dukungan yang tepat.
Dengan menghadirkan fasilitator dari Yayasan Samin Yogyakarta yang telah banyak berkecimpung dalam pendampingan masyarakat terutama program penguatan dan kapasitasi bagi perempuan dan anak, akan mempermudah dan menguatkan sinergi antar lembaga dan pemerintah.
Kepala Dinsos PPKB PPPA Kabupaten Magelang, Bela Pinarsi, S.H., MM dalam pembukaan di Kecamatan Kajoran (29/8), mengatakan kepada relawan SAPA dan lurah dari desa yang di hadirkan, diharapkan para relawan dapat lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan di lapangan, serta mampu memberikan bantuan dan perlindungan yang diperlukan oleh perempuan dan anak yang menjadi korban atau berisiko mengalami kekerasan dan diskriminasi.
“Kerjasama ini menjadi bagian dari upaya yang lebih luas untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi perempuan dan anak di wilayah Kabupaten Magelang benar-benar menjadi kabupaten layak anak,” ujarnya.
Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA/KRPPA) adalah desa atau kalurahan yang mengintegrasikan perspektif gender dan hak anak dalam setiap aspek tata kelola, mulai dari penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, hingga pembinaan dan pemberdayaan masyarakat.
Pendekatan ini dilakukan secara terencana dan menyeluruh, memastikan bahwa kebutuhan dan hak perempuan serta anak selalu menjadi prioritas dalam setiap kebijakan dan program desa.
Tri Anggoro Putro, fasilitator Yayasan Samin, menyampaikan situasi persoalan di kabupaten Magelang dalam kurun waktu 2023-2024, salah satunya terkait pernikahan usia anak mengalami kenaikan, di samping itu KDRT dan kekerasan anak juga. Upaya mengatasi hal tersebut tentunya perlu di dorong dengan melakukan program berkelanjutan.
Yayasan Samin saat ini tengah melakukan program resiliensi bagi anak-anak korban di kabupaten Magelang melalui KemdnPPPA tahun 2024. Sebanyak 30 anak mendapatkan pendampingan dna penguatan melalui pelatihan softskill dan hardskill.
“Terpenting membentuk jaringan kerja dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap anak, melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi pencegahan kekerasan berdasarkan pola kemitraan dengan masyarakat, swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat; dan melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan menjasi kebutuhan,” terangnya
Dengan sosialisasi dan penguatan kapasitas relawan SAPA di kabupaten Magelang, akan membantu relawan dalam mendukung dan mengimplementasikan program-program yang bertujuan untuk menciptakan desa yang lebih aman dan ramah bagi perempuan dan anak.
Hasil yang diharapakan menurunnya jumlah perempuan dan anak korban kekerasan di desa, menurunya pernikahan usia anak serta tersedianya mekanisme deteksi dini, pengaduan dan monitoring penanganan kasus KtP/KtA.