Magelang Mnews.id – Komunitas Sejangkauan Tangan Indonesia (STI) Yogyakarta menggandeng Bengkel Seni Sasana Aji (BSSA) Borobudur, kabupaten Magelang berbagi nutrisi tambahan bagi keluarga.
Kegiatan berbagi sayur dari petani secara cuma-cuma ini merupakan program yang dilakukan komunitas STI dari Yogyakarta sejak beberapa tahun lalu.
Salah satu penggagas STI, Arief Win, mengatakan, berbagi nutrisi berupa sayur yang diperoleh dari petani, merupakan cara sederhana membantu petani sayur yang berada di wilayah kecamatan Kaliangkrik Magelang.
Program berbagi sayur ini, telah dilaksanakan sejak Covid 19 melanda Indonesia, berada di Yogyakarta sebagai pusat, kemudia merambah menjadi lebih dari 23 posko se Indonesia. Masuk wilayah kabupaten Magelang, pada bulan Juni 2024, salah satunya merespon masyarakat di wilayah Borobudur.
Posko distribusi sayur STI berada di BSSA, merupakan pusat aktifitas kebudayaan, baik seni tari maupun sebagai ruang art therapy bagi anak-anak korban kekerasan.
“Saat ini, hampir sebagian petani sayur terutama di wilayah Magelang, mengalami panen melimpah. Harga sayur seperti pakcoy, sawi, tomat dan jenis sayur lain harga beli dari petani sangat murah sekali. Sehingga petani mengalami kerugian,” ujarnya.
Untuk mengatasi situasi tersebut, STI bersama BSSA membuat gerakan yang pernah dilakukan di Yogyakarta, yaitu membeli sayur dengan harga wajar kemudian membagikan kepada keluarga atau masyarakat yang membutuhkan terutama di wilayahseputar desa Borobudur.
Lukman Fauzi, koordinator BSSA menyampaikan, ini gerakan kecil dari para donator yang kami kumpulkan, kemudian melalui relawan dair petani lokal di Kaliangkrik dan sekitarnya, kami membeli sayur tersebut yang kemudian kami paking dan dibagikan kepada keluarga maupun anak-anak yang membutuhkan,
“Kegiatan dari sejangkauan tangan sangat membantu sekali bagi warga, terutama bagi keluarga pada situasi saat ini. Telebih saat ini harga sayur melimpah, kami merespon dengan membuka posko baru sebagai tempat distribusi sayur dari petani,” kata Lukman sebagai aktifis budaya Borobudur.
Membangun jaringan bersama petani lokal menjadi kebutuhan saat ini. Menggandeng, sinergi dan kolaborasi menguatkan berbagai peran masyarakat untuk peduli dengan berbagi sebisa semampunya,
Program Sejangkauan Tangan, dalam proses perjalanannya yang dimulai pada tahun 2020, tetap berkomitmen membantu masyarakat salah satunya dengan peduli kepada petani sayur. Dengan membeli dengan harga wajar, petani dapat menikmati hasil proses yang telah dilakukan.
“Di beberapa tempat dengan adanya program STI ini dapat mengedukasi siapapun yang tergerak hatinya untuk peduli. Terutama merespon petani sayur dimana harga saat ini snagat murah sekaili. Dengan membeli sayur kemudian membagikan kepada keluarga yang membutuhkan, setidaknya anak-anak dalam keluarga tersebut akan dimasakan oleh ornag tuanya sayur untuk makan. Sehat menjadi kebutuhan bagi setiap orang, “ tambah Lukman.
Dengan mengusung Sejangkauan Tangan Indonesia, membangun kepekaan kepada seluruh masyarakat untuk saling membantu antar sesama. Terutama para petani saat harga jual yang murah ini.