Search
  • JELAJAH
    • Trending
    • News
    • Pemkot Magelang
    • Pendidikan
    • Literasiku
    • Kesehatan
    • PMI
    • Resolusi 2020
    • Baity Jannaty
Menu
  • JELAJAH
    • Trending
    • News
    • Pemkot Magelang
    • Pendidikan
    • Literasiku
    • Kesehatan
    • PMI
    • Resolusi 2020
    • Baity Jannaty
Buat Cerita
Buat Cerita

Mencari Pijakan Di Era Revolusi 4.0

Ida Ratnasari by Ida Ratnasari
Februari 24, 2020
in News, Trending
0
mencari jati diri di era revolusi 4.0

Habib Zein Aidit tampil dalam Ahad Wage Medopo Institute Pondok Pesantren Ushuluddin Salam Magelang, Sabtu (22/2)

156
SHARES
335
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Magelang Mnews.id – Selapanan Ahad Wage Mendpo Institute di Kompleks Pondok Pesantren Ushuluddin, Ngadirejo, Salaman, Magelang mengangatka tema ”Pancering Jati”, Sabtu (22/2).

Pancering jati yang berarti pusat kesejatian diri di era kekinian atau peradaban era Revolusi 4.0. Mendopo Institute sendiri merupakan semacam laboratorium kecil untuk berproses dalam pendewasaan pola pikir yang dikelola Gus Ausof purtra dari KH Muhammad Manshur Chadzik.

selapanan Pancering Jati
KH Muhammad Manshur Chadzik atau biasa disapa Gus Manshur, dalam acara selapanan/Mnews.id/Ida Ratnasari

Dalam Selapanan itu tampil sebagai pembicara, shohibul bait Gus Manshur, kemudian Gus Asbid, Habib Zein Aidit, Dr. Muhhamad Fatkan, S.Ag, M.Hum. Sedangkan musik pengiringnya adalah Musik Etnik Jodokemil dipandegani oleh Arif Sigit dan kawan-kawan.

Pada Selapanan ke-15 ini diambil tema pancering jati bertujuan untuk menentukan arah “Aku meh ngopo, aku melu sopo, dan aku meh nang endi”. Hal tersebut dilatarbelakangi karena kebanyakan masyarakat di zaman ini kehilangan arah atau titik koordinat diri. Masyarakat sangat mudah terbawa arus mayoritas dan tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, sehingga pijakannya tidak jelas.

Gus Ausof mengatakan, sekarang ini banyak masyarakat yang galau dan terkadang sanad keilmuannya gak jelas. Fenomena ini menjadikan masyarakat yang tak memiliki pijakan dalam hidup, hanya hanya asal mengikuti arus mayoritas saja namun tidak paham dengan apa yang diikuti.

Karena itu Pancering Jati dalam tema ini, lanjut dia, sebagai refleksi bersama untuk mencari titik koordinat diri agar masyarakat tidak mudah terbawa arus. Apalagi di zaman digital ini banyak informasi yang mudah tersebar, namun kebanyakan masyarakat belum bisa membedakan mana informasi yang hoax dan nyata.

Terkait dengan revolusi industri 4.0, Muhammad Fatkan menyampaikan bahwa kita harus memahami sejarah, misalnya sejarah budaya Jawa seperti Walisongo. Dengan memahami sejarah kita tidak akan mudah untuk kehilangan jati diri.

Habib Zein menjelaskan dari prespektif tasawuf atau jalan kerohanian, bahwa segala sesuatu itu memiliki tiga tahapan, yaitu wujud dalam realitas, wujud dalam lisan, dan wujud dalam pikiran (ilmu). Sementara itu tidak semua pertanyaan bisa dijawab oleh bahasa.

“Bahasa itu sumber masalah, karena bahasa itu terbatas, sementara bahasa digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang tak terbatas.” Imbuhnya.


Habib Zein juga menambahkan bahwa manusia itu harus bisa mengenali diri sendiri, namun manusia sering lupa untuk memahami dirinya. Sementara itu pengetahuan yang kita miliki menentukan apa yang akan kita lakukan.

“Koe nek mikir Akhirat donyane katut, nek mikir donyo akhirate mawut” pesan dari Habib Zein.

Tags: berita budaya magelangBerita MagelangBerita Magelang Hari IniBerita Magelang Terbarurefleksi budaya
Previous Post

Sebanyak 26.717 Anak di Kota Magelang Sudah Memiliki Kartu Identitas Anak

Next Post

Siswa SMP Diajak Bikin Robot Terbang

Next Post
robot terbang

Siswa SMP Diajak Bikin Robot Terbang

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • About Us
  • Contact
  • Career
  • Privacy
  • Pedoman Media Siber
Menu
  • About Us
  • Contact
  • Career
  • Privacy
  • Pedoman Media Siber

2019-2024 © PT Mnews Media Startup Digital

 Tentang

Selengkapnya

Mnews.id hadir dengan visi Jurnalisme Positif sebagai ikhitiar untuk memberikan pengaruh positif dalam kehidupan homo digitalis, sehingga berdampak pula pada kehidupan sosial, ekonomi masyarakat

WA : 082135179993 |  Info@mnews.id
Messenger : m.me/mnewsjurnalismepositif

Home

Jelajah

Ruang

Profil

News
Trending
Showbiz
Pendidikan
Berdesa
Whizkul
Literasiku
Kesehatan
Cerita Pemilu
Hasil Polling