Magelang Mnews.id – Pada kamis 10 Apri 2025 di pesanggrahan candi borobudur sekarang Parkir VVIP dekat pos kenari, telah dilaksanakan kegiatan patembayan dharma wisesa jagabaya Borobudur dalam rangka menghidupkan kembali tradisi pakuncen yang menjadi program Lembaga adat desa Dharma Wisesa sejak 2021.
Kegiatan ini dimulai dengan peemohonan ijin oleh bpak sutarjo kepda leluhur candi borobudur yang bersemayan di stupa induk sebagai wujud salam atau permohonan doa untuk memulai kegiatan Patembayan atau perkumoulan para jaga baya pada hari ini.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan pembukaan acara oleh Sutarjo sebagai pembuka kegiatan dilanjutkan dengan pembukaan acara oleh bapal ujang maryadi Lukman sebagai kepala desa borobudur. Pada kersempatan ini beliau menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan lembaga adat desa borobudur dalam setiap pelaksanaannya dan di tahun kedepan akan terus mendukung secara moril dan materiel terhadap kegiatan dimaksud.
Selanjutnya sambutan oleh Jack Priyana sebagai ketua lembaga adat desa borobudur dengan menyampaikan sedikit cerita tentang bagaimana LAD desa borobudur sudah merencanakan kegiatan berkumpul setiap hari kamis di minggu kedua tiap bulanm ini sejak lama dan baru dimulai hari ini dengan dihadiri banyak undangan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengumpulkan keturunan jagabaya borobudur yang lama sudah tidak dilaksanakan lagi. Dan lokasi dimana kegiatan patembayan tersebut berlangsung merupakan lokasi tempat berkumpulnya para jagabaya jaman dahulu unutk memboicarakan perkembangan dan pelestarian candi borobudur.
Prediksi tentang berkembangnya imformasi jaman dahulu akan datangnya kebo bule yang dikibaratkan kaum oenjajah ytang berkulit putih akan datang ke borobudur maka mereka mulai melakukan kesepakatan dengan menyembunyikan inmti inti pengetahuan spiritual di borobudur dengan pendekatan tekhnologi spiritual yang mereka miliki saat itu, danhal ini terbukti ketika penjajah datang dengan berdasarkan berita dari tanjungsing atau scodiningrat datang ke borobudur dan membelah stupa induk serta mengambil bebebrapa barang penting yang ada didalamnya. Hal ini menjadi keprihatinan sekarang dengan situasi borobudur yang sudah kehiangan nilai spiritualnya dan tidak mensejahterakan masyarakat borobudur di sekitarnya hal ininlah yang mendasari Lembaga adat desa borobudur untuk menghidupkan kembali tradisi pakuncen ke permukaan.dan hari ini menjadi titik dimulainya kehidupan pakuncen borobudur dimulai untuk kedepannya akan dirutinkan setiap sebulan sekali.
Selanjutnya pemanjatan doa keselamatan oleh sesepuh desa borobudur bapak Sutarmin ( dengan doa 8 buda) dan dilanjutkan dengan Gus Farid diponegaran dan diakhiri gus galih ki ageng menoreh V.
Setelah pemanjatan doa selesai dilanjutkan dengan perkenalan para peserta patembayan
1. Jack priyana wongso
2. Sutarmin wongso
3. sutarjo wongso
4. gus galih ki ageng menoreh { majaksingi )
5. Trah kraton ngayogyakarta
6. Farid wibowo diponegaran { diponegaran}
7. puguh triwidaya amangkurat
8. pitut jipang panolan
9. nuryanto, matra borobudur surodipo
10. fx abriyoso boyoh { boyoh }
11. sugiyarti wongso
12. fitria dik sugiyarti wongso}
13. nadia singodipo
14, trah kraton yogya
15 trah kraton yogya
16 lukman fauzi daya desa borobudur kertowongso
17 agus kalitengah
Selanjutnya dilakukan kembul bujono berupa nasi megono ( mergo ono) bersama sama dan dilanjutkan ritual ,masing masing yang dilakukan minim,al pradaksina dilanjutkan dengan kegiatan masing masing
Acara selesai dipukul 18.00 dengan sholat maghrib bagi yang beragama islam dan ritual sebentar sebelum acara di bubarkan sesuai dengan rencana.