Selama Ramadhan Mnews Media Group merilis transkip dalam bentuk teks Ngaji Ramadhan oleh KH Muhammad Yusuf Chudlori Pengasuh Pondook Pesantren API Tegalrejo Magelang, dengan kitab Washiyatul Musthafa” yang disiarkan langsung oleh Gus Yusuf Channel.
Ditulis dan DIalih Bahasa oleh Najih Su’udi
“Hai Ali, apabila kamu bersedekah, maka bersedekahlah dengan apa yang paling baik yang ada padamu, karena sesungguhnya sedekah sesuap dari barang halal lebih dicintai Allah daripada 100 misqol emas dari sedekah yang haram. Dan sedekah yang kamu dahulukan sebelum matimu itu lebih utama daripada 100 misqol emas yang disedekahkan sesudah matimu.”
Allah telah berfirman; “pada hari manusia melihat apa yang diperbuat oleh kedua tangannya.” (QS. An Naba 78:40).
“Hai Ali, bersedekahlah untuk orang yang telah mati di antaramu, karena sesungguhnya Allah telah mewakilkan kepada malaikat untuk membawa sedekah-sedekah orang yang hidup kepada mereka yang sudah mati, maka mereka (orang-orang yang sudah mati) itu sangat gembira melebihi kegembiraan waktu di dunia dan mendoakan; “ya Allah, ampunilah orang yang telah menerangi kuburan kami dan berilah ia kegembiraan dengan surga sebagaimana ia telah menggembirakan kami dengan sedekah.”
Jika kuburan itu diibaratkan rumah, ada rumah yang terang ada yang gelap. Dan sedekah itu seperti lampu yang menerangi kuburan orang yang sudah mati. Dari hadis di atas, sedekah itu bisa membuat bahagia orang yang sudah meninggal. Sedekah bisa berupa makanan, uang, atau bacaan Alquran atau kalimat-kalimat zikir, sama halnya dengan Amaliah yang dilakukan oleh kalangan Nahdliyin (anggota Nahdlatul Ulama) yang menyelenggaran pengajian untuk mendoakan orang yang meninggal, itu semua ada dalil dan dasar hukum yang jelas, dan pahala sedekah, bacaan yang diperuntukkan untuk orang yang meninggal itu akan sampai.
“Hai Ali, beramallah dengan ikhlas karena Allah, karena sesungguhnya Allah tidak akan menerima kecuali orang yang ikhlas karena-Nya. Allah telah berfirman; “barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah mengerjakan amal yang saleh dan jangan ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannya.” (Q.S. Al Kahfi: 110).