Magelang Mnews.id – Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang Iwan Sutiarso menyampaikan, belum bisa memastikan kapan tempat wisata di wilayah Kabupaten Magelang akan dibuka kembali. Ia menambahkan bahwa pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah pusat, seperti dilansir dari beritamagelang.id.
“Kami mengapresiasi para pelaku wisata yang telah melakukan persiapan untuk new normal, sehingga pelaku pariwisata terbiasa dengan kebiasaan baru ini.” jelasnya.
Meski belum bisa dipastikan kapan akan kembali dibuka karena pandemi Covid-19, namun sejumlah pelaku wisata telah telah melakukan persiapan untuk menghadapi new normal. Seperti yang dilakukan komunitas VW Cabrio yang ada di Borobudur telah melakukan simulasi berwisata menggunakan VW.
Aji Pranaji, pengelola VW Cabrio Borobudur mengatakan, bahwa simulasi tersebut bertujuan agar pengelola siap menyambut wisatawan, serta wisatawan bisa merasa aman dan nyaman tanpa khawatir Covid-19. Menurutnya berwisata VW di era new normal nanti akan ada perubahan. Para wisatawan harus mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, dan rajin cuci tangn.
“Pengelola tetap memastikan wisatawan dalam kondisi sehat dengan mengukur suhu tubuhnya sebelum naik mobil VW.” ujarnya.
Aji menambahkan, jika jumlah penumpang dibatasi yaitu hanya 2 orang, maksimal 3 orang dengan sopir. Dikatakannya, meskipun jumlah orang dibatasi, namun harga yang ditawarkan tetap sama yaitu Rp.350.000/mobil dengan durai 2,5 jam, tripnya di seputar Borobudur dan Magelang Raya.
Selain komunitas VW Cabrio Borobudur, pemilik Desa Bahasa Borobudur juga melakukan sejumlah persiapan. Salah satunya dengan menyiapkan tempat cuci tangan dan menyediakan sabun di depan pintu masuk Desa Bahasa. Pengunjung juga harus antre berjarak dan diperiksa suhu tubuhnya dengan thermo gun.
Bagi pengunjung yang tidak memakai masker, pengelola telah menyiapkannya secara gratis. Semua lokasi juga sudah disemprot dengan disinfektan, sementara semua pegawai dan tutornya dilengkapi dengan sarung tangan, masker, dan face shield. Seperti yang dikatakan Hani Sutrisno, pemilik Desa Bahasa Borobudur, Kamis (4/6).
“Kami telah melakukan persiapan untuk menghadapi new normal, namun kami masih menunggu arahan pemerintah kapan akan dibuka.” Pungkas Hani.